Review People Like Us by Yosephine Monica
My rating : 4 bintang (skala 5)
Judul novel : People Like Us
Penulis : Yosephine Monica
Penyunting : Tia Widiana
Proofreader : Dini Novita Sari
Design cover : Angelina Setiani
Penerbit : Haru
Terbitan : Juni 2014
Jumlah halaman : 330 halaman
ISBN : 978-602-7742-35-2
Sinopsis :
Amelia Collins, remaja berumur 15 tahun yang biasa-biasa saja,
tapi mempunyai kisah cinta yang tidak biasa karena ia selalu menyukai Benjamin
Miller yang rumit dan selalu dihantui masa lalu. Amy tidak punya banyak
pilihan dalam hidupnya. Dan ia sudah menunggu cinta pertamanya, Ben terlalu
lama … Sedangkan Ben, ia merasa risih dan terganggu dengan Amy yang sering
menguntit dirinya. Amy adalah masalah bagi Ben.
Review :
Novel ini merupakan pemenang kompetisi 100 Days of Romance yang
diadakan oleh Penerbit Haru. Kisah sicklit ini agak mengingatkan dengan “The
Fault in Our Stars” karena sama-sama berkisah tentang perjuangan sang tokoh
utama dalam menghadapi kanker. Tapi alur, karakter tokoh, dan cara penyajiannya
jauh berbeda.
Gaya bahasa dalam novel ini cukup unik. Agak putis dan mengayun.
Seperti pembacaan naskah drama dengan menggunakan semacam pengantar cerita.
Ada sisi provokatif dalam kisah ini. Dari awal ditekankan bahwa
kisah novel ini biasa, tidak istimewa, tidak romantis, dan alur yang mudah
ditebak. Pengarang pandai mempermainkan emosi pembaca, seolah menantang. Provokatif. Padahal kenyataannya kisah novel ini menarik karena gaya bahasanya yang tidak
biasa dan kisahnya yang mengharukan =)
Karakteristik tokohnya menarik dan kontras.
Amelia Collins (Amy) berkarakter ramah, hangat, penuh perhatian,
pemalu, tabah, dan optimis.
Benjamin Miller (Ben) berkarakter dingin, agak sinis, pesimis, dan
kesepian.
Novel ini menceritakan kehangatan perasaan, cinta, dan
persahabatan. Konflik diri Amy yang harus menghadapi penyakit dan
perasaan cinta pada Ben. Konflik diri Ben yang senang menarik diri, agak
berpandangan negatif tanpa menyelidiki terlebih dahulu, dan sulit berkomunikasi.
Kisah sicklit ini tidak cengeng dan cukup menghibur ^.^ Walaupun
masih ada kesan latar budaya Indonesia yang agak kental seperti ikut campurnya
teman-teman sekelas Amy dan Ben agar Ben menjenguk Amy dan berhubungan baik
dengan Amy. Karena latar cerita ini di negara Barat yang budayanya biasanya
lebih individualis. =)
Aku sangat menyukai kutipan bait ini,
Kadang, banyak orang berpikir
Jika salah satu tokoh utama meninggal,
Kisah itu juga turut berakhir-
Pergi bersama sosok tersebut.
Namun sebenarnya,
Masih banyak hal yang bisa diceritakan.
Terlalu banyak, bahkan.
Karena titik terberat dari tipikal cerita ini-
Dimana tokoh utamanya pergi-
Adalah bagaimana tokoh-tokoh yang ditinggalkan
Merelakan dirinya, memaknai hidup,
Dan menjalani realitas.
Paling cocok baca novel ini sambil dengerin "Cancer" by
My Chemical Romance =)
Quotes yang menarik :
Begitulah manusia. Mereka punya terlalu banyak hal yang ingin dikatakan pada seseorang yang telah melangkah pergi. (halaman 300)
Setiap orang di dunia pasti memiliki rahasia yang tak pernah dia bagi dengan siapa pun. (halaman 324)
Memberitahunya tentang rahasiaku adalah sebuah kesalahan, kau tahu. Kesalahan besar yang indah, yang tak pernah kusesali. (halaman 324)
Twist yang menarik. Dari awal hingga menjelang akhir menggunakan sudut pandang orang pertama. Tapi pada bab terakhir menggunakan sudut pandang orang kedua. =)
Komentar
Posting Komentar