Review Cinderella Teeth by Sakaki Tsukasa
My rating : 4 bintang (skala 5)
Judul : Cinderella Teeth
Penulis : Sakaki Tsukasa
Penerjemah : Nurul Maulidia
Penyunting : Nyi Blo
Proofreader : Dini Novita Sari
Illustrator isi : @teguhra
Design cover : Bambang ‘Bambi’ Gunawan
Penerbit : Haru
Terbitan : Oktober 2015
Jumlah halaman : 272 halaman
ISBN : 978-602-7742-63-5
Sinopsis :
“Sungguh, aku benci dokter gigi!”
Saki ditipu oleh ibunya sendiri hingga ia terpaksa bekerja
paruh di sebuah klinik dokter gigi. Padahal ia fobia dokter gigi. Di luar
dugaan Saki mengalami musim panas yang berarti. Pasien-pasien klinik tersebut
bersikap misterius. Dan tugas Saki mengorek rahasia-rahasia unik mereka …
Bahkan Saki jatuh cinta pada seorang pemuda di klinik tersebut. Akankah musim
panas ini akan berakhir bahagia dengan problem-problem Saki yang kompleks? Fobia,
pasien-pasien, dan cinta …
Review :
“Sumimasen ga, minnasan. Kononoberu wa totemo omoshiroi desu
yo! Douzo yomimashou!” ^.^
Judul novel ini menarik perhatian, ‘Cinderella Teeth’ yang
berarti ‘Gigi-gigi Cinderella.’ Dongeng Cinderella yang harus pulang tepat jam
12 malam sebelum ia kembali berubah wujud dari seorang putri menjadi upik abu.
‘Cinderella Teeth’ memiliki kemiripan dengan kisah tersebut. Seorang wanita yang
memiliki rahasia ala Cinderella dan berlari pulang meninggalkan pacarnya …
Kisah cintanya manis
dan romantis ala remaja. Keluarga yang selalu mendukung. Persahabatan yang
hangat. Hubungan antar rekan kerja yang akrab. Fobia dokter gigi. Kegalauan
pasien. Semuanya tergambarkan dengan baik.
Penokohannya menarik :
Shinagawa Yuki, Kepala Shinagawa Dental Clinic yang
berkarakter pandai, idealis, dan ceplas-ceplos. Berinsting bisnis yang tajam.
Kano Tadashi, seorang dokter gigi sekaligus paman Saki yang
berkarakter hangat, ramah, dan baik hati.
Naruse Yoshihito, seorang dokter gigi tampan yang pandai
bicara, modis, centil, ramah, santai, tapi sangat cekatan.
Minowa Utako, seorang perawat cantik dan seksi yang
berkarakter tegas, pemberani, tapi sering usil.
Nakano Kyoko, seorang perawat cantik yang berkarakter baik
hati.
Kasai Mizue, seorang
petugas administrasi sekaligus atasan langsung Saki yang berkarakter
tenang dan dingin.
Yotsuya Kengo, seorang tekniker gigi yang berkarakter cerdik,
kaku, dingin, tidak ramah, perfeksionis, dan sangat teliti.
Novel ‘Cinderella Teeth’ termasuk J-Lit yang merupakan novel
Jepang yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Haru. Budaya Jepang
sangat kental terasa seperti :
*Ofuro (cara mandi orang Jepang dengan air hangat, biasanya
lebih dari 40oC.
*Cara memanggil dalam budaya Jepang.
Akhiran –san pada nama panggilan ditujukan untuk orang yang
lebih tua atau dihormati.
Akhiran –chan pada nama panggilan lebih ditujukan untuk anak-anak, anak perempuan, ataupun orang yang kekanak-kanakkan.
Akhiran –kun pada nama panggilan untuk orang yang lebih muda
atau bawahan.
*Makanan Jepang
*Minuman Jepang
*Membawa bento atau bekal.
Shokado bento
*Enka (lagu tradisional Jepang)
*Budaya Jepang yang teratur, rapi, dan efisien terlihat
dalam suasana reservasi dan perawatan di klinik gigi.
*Kesopanan ala Jepang
Saki-chan merupakan tipikal khas gadis Jepang yang sopan.
Walaupun marah, ia tidak akan mengumpat. Tapi menjaga jarak. (Semakin marah
orang Jepang, biasanya bicaranya malah semakin sopan dan formil.)
Makna dalam kisah ini bahwa
*Pengobatan akan lebih berhasil ketika tenaga medis memahami
perasaan pasien-pasiennya. Pengobatan secara fisik dan psikis.
*Senyum dan empati mengalahkan suasana bad mood pasien yang
sedang sakit. Syarat mutlak seorang resepsionis yang baik ialah murah senyum,
sangat ramah, dan penuh empati.
Kutipan kalimat yang menarik :
Penggemar novel romance dan yang punya fobia dokter gigi wajib baca novel ini. ^.^
PS : Terima kasih banyak untuk Penerbit Haru yang mengirimkan novel menarik ini. ^.^
Kisah ini unik karena mengangkat tentang fobia dokter gigi. Tema yang jarang diangkat dalam sebuah novel. Padahal banyak orang yang mengalami fobia dokter gigi dari anak-anak hingga orang dewasa. Pengarang cukup rinci menjelaskan istilah-istilah kedokteran gigi.
Bahkan mencantumkan informasi yang berguna bagi kesehatan gigi maupun tubuh.
“Gaya hidup dan pola makan sangat mudah mempengaruhi gigi.” (dokter Shinagawa, halaman 64-65)
“Makan makanan yang tidak mewah, dengan senang, dan mengunyah dengan baik. Dia menyadari kalau itu adalah jalan menuju kesehatan. (Yotsuya, halaman 241)
“Dasar dari Fletcherisme adalah jangan menunggu untuk makan sampai perut benar-benar lapar. Lalu, mengunyah makanan kesukaan dengan perasaan senang dan meluangkan waktu untuk merasakannya. Kalau dikunyah dengan baik, rasa kenyang pun bertambah. Sekarang itu juga jadi pengetahuan umum untuk diet.” (Yotsuya, halaman 242)
“Kalau mengunyah dengan baik, secara alami air liur akan keluar. Lalu, air liur akan mengurangi nitrogen aktif dan memiliki efek mencegah penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup dan juga kanker. Lalu, katanya juga mencegah penuaan.” (Yotsuya, halaman 242)
“Bagi tubuh, segala sesuatu yang dilakukan tubuh secara alami bekerja seperti obat. Contohnya, berjalan atau berpikir.” (Yotsuya, halaman 243)PS : Terima kasih banyak untuk Penerbit Haru yang mengirimkan novel menarik ini. ^.^
ehm..gambar-gambarnya menarik...tapi reviewnya dimana ya?
BalasHapusReviewnya di bagian atas ^^ trims udah berkunjung
HapusCaranya beli buku ini dmna ya
BalasHapusdi http://owlbookstore.co.id suka ada diskon dan sering dikirim yang novel berttd =)
Hapus