Review Angels of Morning Star Club, Klub Misterius Mantan Narapidana karangan Lim Se Hyuk
My rating : 4 bintang (skala 5 bintang)
Judul : Angels of Morning Star Club
Penulis : Lim Se Hyuk
Penerjemah : Dimitri Dairi
Penerbit : Haru
Terbitan : Maret 2015
Jumlah halaman : 370 halaman
ISBN : 978-602-7742-45-1
Sinopsis :
“Saya tidak pernah melakukan kejahatan. Ini adalah kenyataan yang
sebenar-benarnya. Jika Tuhan memang benar-benar ada, Dia pasti tahu yang
sebenarnya.”
Lim Hwi Chan yang ganteng harus
menelan pil pahit karena ia terpaksa menjalani hukuman penjara selama 3 tahun
atas kesalahan yang tidak pernah ia lakukan! Ia merasa muak dan marah karena
tetap dicurigai walaupun ia sudah keluar dari penjara dan hidup normal sebagai
pegawai paruh waktu Gajeok Mart, toserba 24 jam. Tapi kebenciannya terhadap
dunia berhenti setelah ia bergabung dengan klub misterius Morning Star yang
khusus beranggotakan mantan narapidana. Babak baru kehidupan Lim Hwi Chan pun dimulai
…
Review :
Angels of Morning Star Club
merupakan kisah bertema kehidupan seorang loser yang berusaha menjalani hidup
dengan sebaik-baiknya. Daya tarik utama
novel ini ialah kehangatan perasaan tokoh-tokohnya. Walaupun bertema kehidupan,
kisahnya tidak membosankan karena konflik yang berliku, alur kisah yang sulit
ditebak, dan gaya bahasa yang lugas. Kadang-kadang terdapat kalimat sarkasme
yang memancing senyum =) Kisah ini juga diperkaya sedikit romansa cinta sang
tokoh utama, Lim Hwi Chan.
Manusia merupakan makhluk sosial
yang tidak bisa hidup sendiri. Ide itu melatarbelakangi pembentukan klub
Morning Star, klub misterius yang hanya beranggotakan mantan napi. Morning Star
merupakan bintang yang bersinar paling terang ketika sinar bulan redup sebelum
matahari terbit sehingga Morning Star dipakai sebagai penunjuk arah jika tersesat di
gurun.
Tokoh anggota Klub Morning Star :
Lim Hwi Chan (Direktur Lim / Anak Ayam) berkarakter tegas, pemberang,
emosional, perfeksionis, dan rajin.
Kang Chil Su (Paman Kang)
berkarakter kocak.
Park Sun Cheol (Paman Park) berkarakter
kocak.
Sun Hyeok (Ketua) berkarakter
berwibawa, galak, emosional, dan kasar.
Tokoh lain :
Nuna, kakak Lim Hwi Chan yang
berkarakter cengeng, penyayang, penuh perhatian, dan baik hati.
Kakak Ipar Lim Hwi Chan
berkarakter kalem, tenang, agak lamban, dan baik hati.
Oh Su Jeong, gadis cantik cacat
yang berkarakter cerdas, bijak, dan baik hati.
Pengarang rinci sekali memaparkan
seluk beluk penjara. Ketua kamar. Parole (pengurangan masa tahanan atas
penilaian sipir). Penggencetan. Adaptasi. Bahkan persahabatan dan ketulusan
antar sesama napi!
“Apakah mantan narapidana itu bukan manusia? Apa mantan narapidana itu
sudah pasti orang yang jahat? Pantas saja orang-orang yang mantan narapidana
seperti saya ini selalu ingin pergi menghilang dari dunia ini karena dianggap
buruk oleh semua orang. Orang berpendidikan seperti Anda saja memperlakukan
kami seperti ini?” (-Lim Hwi Chan)
Sebenarnya ketika kita dipenjara
dan selesai menjalani masa tahanan, hukuman tidak selesai begitu saja karena
saat kita menjadi mantan napi dan mulai menata kehidupan normal lagi,
masyarakat cenderung mencurigai dan tidak percaya. Hukuman sosial yang lebih
kejam berupa pengucilan pun dimulai. Padahal belum tentu karakter mantan napi yang
telah bertobat akan lebih buruk dibandingkan non napi. Hal yang menyebabkan
seorang mantan napi sulit sekali menjalani kehidupan normal dan cenderung
berbuat kejahatan lagi ialah ketidakpercayaan bahwa seorang mantan napi bisa
berubah menjadi lebih baik. Ibarat sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.
Manusia terlahir seperti selembar
kertas putih dan bersih. Kemudian kehidupan mencoret-coretnya. Apakah ia akan
bertahan tetap baik atau berubah jahat, semuanya tergantung pilihan hati,
kontrol diri, dan iman. Tapi, sebenarnya tidak ada orang yang benar-benar baik
atapun benar-benar jahat. Seperti prinsip Yin dan Yang, manusia merupakan hitam
dan putih, berkarakter baik sekaligus jahat. Manusia sangat menarik karena
paduan kedua karakter tersebut. Hanya diperlukan pengendalian diri. Jika
manusia berkarakter baik 60-70%, katakanlah ia baik, selama ia tidak
mencelakakan orang lain ataupun berbuat kejahatan yang melanggar hukum. Bahkan
mantan napi pun jika menyesal dan berubah, tidak bisa dikatakan berkarakter buruk. Hidup sebaiknya balanced dan berpandangan
positif. ^.^
Makna kisah ini ialah banyak hal baik yang masih bisa dilakukan, tidak tergantung status sosial kita, apakah mantan napi ataupun tidak. Kebahagiaan akan mudah diraih ketika kita belajar pasrah dan berdamai baik dengan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Kebahagiaan sejati ialah kebahagiaan ketika kita memberikan kebahagiaan kepada orang lain =)
Buku ini bisa diorder di Toko Buku Online Bukupedia di link ini
Komentar
Posting Komentar