Review People Like Us karangan Yosephine Monica
My rating : 4 bintang (skala 5)
Judul novel : People Like Us
Penulis : Yosephine Monica
Penerbit : Haru
Terbitan : Juni 2014
Jumlah halaman : 325 halaman
Sinopsis :
Amelia Collins, remaja berumur 15
tahun yang biasa-biasa saja, tapi mempunyai kisah cinta yang tidak biasa karena
ia selalu menyukai Benjamin Miller yang rumit dan selalu dihantui masa lalu. Amy tidak punya banyak pilihan dalam hidupnya.
Dan ia sudah menunggu cinta pertamanya, Ben terlalu lama … Sedangkan Ben, ia
merasa risih dan terganggu dengan Amy yang sering menguntit dirinya. Amy adalah
masalah bagi Ben.
Novel ini merupakan pemenang kompetisi
100 Days of Romance yang diadakan oleh Penerbit Haru. Kisah sicklit ini agak
mengingatkan dengan “The Fault in Our Stars” karena sama-sama berkisah tentang
perjuangan sang tokoh utama dalam menghadapi kanker.
Gaya bahasa dalam novel ini cukup unik. Agak putis dan mengayun. Seperti pembacaan naskah drama dengan menggunakan semacam pengantar cerita. Ada sisi provokatif dalam kisah ini. Dari awal ditekankan bahwa kisah novel ini biasa, tidak istimewa, tidak romantis, dan alur yang mudah ditebak. Pengarang pandai mempermainkan emosi pembaca, seolah menantang. Padahal kenyataannya kisah novel ini menarik karena gaya bahasanya yang tidak biasa dan kisahnya yang mengharukan =)
Karakteristik tokohnya menarik
dan kontras.
Amelia Collins (Amy) berkarakter
ramah, hangat, penuh perhatian, pemalu, tabah, dan optimis.
Benjamin Miller (Ben) berkarakter
dingin, agak sinis, pesimis, dan kesepian.
Novel ini menceritakan kehangatan
perasaan, cinta, dan persahabatan. Konflik diri Amy yang harus menghadapi
penyakit dan perasaan cinta pada Ben.
Konflik diri Ben yang senang menarik diri, agak berpandangan negatif tanpa
menyelidiki terlebih dahulu, dan sulit berkomunikasi.
Kisah sicklit ini tidak cengeng
dan cukup menghibur ^.^ Walaupun masih ada kesan latar budaya Indonesia yang
agak kental seperti ikut campurnya teman-teman sekelas Amy dan Ben agar Ben
menjenguk Amy dan berhubungan baik dengan Amy. Karena latar cerita ini di
negara Barat yang budayanya biasanya lebih individualis =)
Aku sangat menyukai kutipan
kalimat ini,
Kadang, banyak orang berpikir
Jika salah satu tokoh utama
meninggal,
Kisah itu juga turut berakhir-
Pergi bersama sosok tersebut.
Namun sebenarnya,
Masih banyak hal yang bisa
diceritakan.
Terlalu banyak, bahkan.
Karena titik terberat dari
tipikal cerita ini-
Dimana tokoh utamanya pergi-
Adalah bagaimana tokoh-tokoh yang
ditinggalkan
Merelakan dirinya, memaknai
hidup,
Dan menjalani realitas.
Paling cocok baca novel ini sambil dengerin "Cancer" by My Chemical Romance =)
Komentar
Posting Komentar