Review Dear Prudence karangan Dannie Faizal
Pengarang : Dannie Faizal
Illustrasi isi : Dannie Faizal
Illustrasi isi : Dannie Faizal
Penerbit : Bentang Belia (PT Bentang Pustaka)
Terbitan : April 2014
Dear Prudence, novel bergenre komedi yang ringan menghibur. Banyak guyonan khas anak muda zaman sekarang. Seperti ilustrasi di bawah ini.
Irvine Suherman, seorang mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) yang bercita-cita ingin melakukan suatu lompatan besar seperti idolanya,The BEATLES.Ia ingin sekali menjadi mograph alias motion graphic designer. Ia ingin hasil karyanya dikenal orang banyak.
Irvine
lahir dari keluarga yang hangat yang selalu mendukung cita-citanya. Ayahnya
yang penuh perhatian dan suka bereksperimen membuat kue rasa alien. Ibu yang
sabar dan bijak. Irvine juga mempunyai seorang kakak perempuan, Rita dan adik
perempuan, Rina. Tampaknya, Irvine lebih dekat dengan adiknya dibandingkan
kakaknya yang suka menceramahinya.
Irvine
selalu menceritakan segala perasaan dan pengalaman pribadinya ke dalam blognya mograpngarep.blogspot.com.
Irvine yang memendam cinta ke Prudence aka Prue, mahasiswi cantik di kampusnya
yang menyebutnya ‘Klingon’ gara-gara rambut Irvine yang pitak hasil pangkasan
seniornya. Irvine yang menceritakan kejenuhannya menghadapi bosnya yang absurd.
Irvine sukses membuat pengunjung blognya ramai berkomentar.
Alur
yang digunakan dalam novel ini campuran. Bab pertama alur maju, bab-bab
selanjutnya alur mundur, dan bab terakhir alur maju. Gaya bahasanya khas anak
muda, loe-gue. Ceritanya mengalir lancar.
Penulis
berhasil menggambarkan sifat Irvine yang cuek, serampangan, pembosan, kurang
bertanggung jawab, dan berjiwa bebas. Irvine yang menggampangkan masalah,
sukses membuat kekacauan di Divisi News Graphic TVNews, tempat kerja magangnya.
Ia juga benci, dendam dan bersaing keras dengan Lusy, rekan magangnya yang
berbeda universitas. Berbeda dengan Irvine, Lusy yang cantik dan ambisius, selalu
berhasil menyelesaikan tugas dengan cekatan.
Karakter
Prue cuek, sulit dimengerti apa cinta apa tidak dengan Irvine walaupun mereka
sering jalan bareng. Hal ini tergambar sampai menjelang akhir cerita. HTS,
hubungan tanpa status yang akhir-akhir ini populer di kalangan anak muda. Karakter
Prue benar-benar khas perempuan yang complicated =)
Untuk
nilai romansa novel ini aku memberikan 3 bintang. Kurang terasa greget cinta
antara Irvine dengan Prue. Memang hubungan mereka bukan pacaran, tapi baru
pedekate. Tadinya, kalau ditilik dari judulnya, “Dear Prudence”, aku menebak
genrenya romantis. Ternyata lebih ke arah cerita motivasi, passion yang
dibumbui kisah cinta =) Aku baru ingat “Dear Prudence” itu salah satu judul
lagu the BEATLES ^.^ Berarti maksud judul ini memang menekankan ke passion dan impian terbesar Irvine yang terinspirasi the BEATLES =)
“Gue rasa orang kayak lo nggak bakal bisa
sukses di dunia kreatif.” – Desmond, senior Irvine. Kalimat ini menjadi pemacu
lompatan sukses Irvine.
Dari
segi passion dan motivasi, novel ini bagus sekali menggambarkan Irvine yang
berjuang meraih cita-citanya. Aku memberikan 4 bintang untuk segi ini. Deskripsi
tentang dunia desain grafis yang kreatif, yang satu saat santai main game, saat
lain dikejar dateline sampai tengah malam diutarakan dengan baik sekali.
Hal
unik dari novel ini illustrasinya imut. Senang melihatnya =)
Sepertinya kalau novel ini dijadikan manga, akan sangat menarik =)
Ada
istilah bahasa Sunda dalam novel ini, misalnya ‘kaleuwihan’, mungkin lebih baik
ada sedikit catatan kaki untuk menerangkan artinya. Kan pembacanya bukan orang
Sunda saja. Kalau saya sih kebetulan orang Sunda, kaleuwihan = kelebihan :P
Banyak
kutipan kalimat yang bagus dalam novel ini :
- Jika sesuatu terjadi nggak sesuai dengan yang kamu rencanakan, bukan berarti kamu gagal. Kamu hanya sedang melalui proses belajar. Akan ada waktu dimana kamu akan berhasil. Ya, semua akan terjadi sesuai dengan waktunya. – Nyokap Irvine, hal 82.
- Ketika aku mulai sabar, rendah diri, dan berserah, kesuksesan pun akhirnya datang. – Mas Junot, hal 83.
- Kita sering panjang angan-angan, ingin membuat sesuatu yang besar. Akibatnya, kita kerap melupakan hal kecil, padahal dari sanalah hal besar itu tumbuh. – Mas Junot, hal 84.
- Pelajaran bahwa hidup tak pernah benar-benar indah, tetapi berharga. – Lusy, hal 130.
- Kata yang tertulis sangat indah untuk dibaca, tapi kata yang terucap akan menetap di dalam hati. – Prue, hal 238.
Terimakasih
banyak untuk Dannie Faizal yang mengirimkan novel berttd ini dan memberikan kesempatan untuk meresensi novel ini.
Sukses slalu ^.^
Komentar
Posting Komentar