Review I Find It In Your Eyes karangan Sabrina Zee


























My rating : 3 bintang (skala 5)

Judul : I Find It In Your Eyes
Penulis : Sabrina Zee
Penerbit : Kosa Publishing
Terbitan : 2014
Jumlah halaman : 392 halaman

Sinopsis :
Michael, si don juan menyanggupi tantangan  teman-teman segengnya untuk menjadikan Clara, si Juara Umum yang cantik dan dingin untuk menjadi pacarnya. Taruhan uang sebanyak 6 juta! Padahal Clara sedang kencan dengan dokter Frans yang tampan dan baik hati. Siapakah yang berhasil mendapatkan hati Clara?

Novel ini bergenre romance. Alur berjalan dengan agak lambat karena pengarang detil mengisahkan kisah kehidupan remaja dengan segala intrik cinta, keluarga, dan sekolah. Alur berjalan lebih cepat ketika tokoh-tokohnya dewasa.

Kisah ini agak mengingatkanku pada novel Marga T. "Badai Pasti Berlalu" dengan kemiripan tema taruhan mendapatkan pacar si Ratu Es dan ternyata sang don juan terpaksa menelan pil pahit karena ia sungguh-sungguh jatuh cinta dengan sang target. Tapi, tentu saja terdapat perbedaan-perbedaan. Novel I Find It In Your Eyes bergenre romance (lebih ke arah romance remaja karena kisahnya lebih menceritakan kehidupan tokohnya ketika masih remaja) dengan tokoh Michael, sang don juan yang masih remaja. Latar dunia kedokteran disinggung sekilas. Sedangkan dalam Badai Pasti Berlalu, bertema genre dewasa dengan sang don juan Dokter Leo dan lebih menekankan latar dunia kedokteran.

Walaupun alur ceritanya mudah ditebak, tapi kisah cinta dalam novel ini menarik. Terutama karena penokohannya. Karakter-karakter dikembangkan dalam cerita secara rinci.

Clara berkarakter serius, dewasa, rajin, pandai, dingin, egois, dan emosional. Tipe Juara Sekolah.

Michael berkarakter semau gue, optimis, humoris, cengengesan, centil, pembosan, easy going, egois, dan pemalas. Tipe bad boy.

Dokter Frans berkarakter dewasa, serius, baik hati dan ramah. Tipe Prince Charming.

Bob, sahabat Michael yang tak bosan-bosannya menceramahi Michael. Ia berkarakter cerewet, kolot, serius, baik hati, dan sopan. Tipe pengkhotbah.

Vanessa, sahabat Clara yang kaya, cantik, dan cinta mati dengan Michael. Ia berkarakter tidak percaya diri, pemberontak, pendendam, dan emosional.

Janette, sahabat Clara. Ia berkarakter tegas dan direct speaking.

Olivia, sahabat Clara. Ia berkarakter tenang dan berkepala dingin.

Linn, sahabat Clara. Ia berkarakter setia kawan, cerewet, galak, dan direct speaking.

Mario, teman Clara yang kaya raya. Ia berkarakter baik hati, ramah, tapi sok keren dan angkuh.

Sharon Finch, ketua cheerleader sekaligus mantan pacar Michael yang terobsesi dengan Michael. Ia berkarakter sangat emosional, manja, dan keras hati.

Edi, ayah Clara yang tenang, bijak, baik hati, dan sabar.

Lucas, keponakan Clara yang malas belajar, tapi baik hati dan penuh perhatian.

Maria, bibi Clara yang cerewet dan penuh perhatian.

Tipe Michael yang bad boy umumnya merupakan karakter yang disukai para gadis. Karena bersifat lebih menarik, menantang, dan memacu adrenalin. Dan merupakan kebanggaan tersendiri kalau bisa menaklukan si Casanova! Biasanya tipe bad boy lebih cenderung menyukai gadis yang polos dan tidak berpengalaman dalam pacaran ^.^ Tapi walaupun Michael sangat menarik, karakter favoritku Dokter Frans yang dewasa dan baik hati. =)

Pengarang bagus dalam membuat penokohan karena ia tidak menciptakan Superhero yang sempurna. Tapi, pahlawan di dalam dunia nyata yang mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga terkesan lebih nyata. Misalnya sifat Clara yang egois. Walaupun Clara baik hati, tapi ia kurang memedulikan perasaan orang. Clara menyerang Michael mengenai Michael yang memutuskan Sharon Finch secara sepihak, hanya untuk membuat Michael kesal. Tapi, sebenarnya Clara kurang empati pada Sharon yang cemburuan dan suka menyerang dirinya. Padahal Sharon sangat mencintai Michael. Cinta yang terlalu akan menyebabkan rasa benci yang terlalu juga. Sifat Michael juga sangat egois. Ia tidak pernah meminta maaf pada mantan-mantannya. Ia tidak pernah merasa menyakiti hati Sharon Finch. Bahkan ia dengan darah dingin menerima taruhan untuk menjadikan Clara sebagai pacarnya.

Dalam novel ini cenderung lebih banyak dialog. Akan lebih menarik jika bagian latar tempat dan waktu diperbanyak sehingga pembaca bisa lebih berimajinasi. Dialog dan latarnya pun akan lebih balanced. Latar tempat dalam kisah ini di Bandung.  Mengapa tidak memaparkan lebih terperinci mengenai Kota Bandung? Misalnya pengarang menciptakan adegan kegiatan sekolah di Lembang, seperti outbond sekolah di perbukitan teh Lembang. Tempat-tempat nongkrong anak muda Bandung seperti Ciwalk, Dago Tea House, street breakdance di GOR Pajajaran. Cuaca di Bandung yang dingin di pagi dan malam hari, tapi siangnya panas. Adegan romantis di Teropong Boscha ^.^ Terdapat cuplikan kisah tentang Clara yang menjual kaus kerajinan tangan di Pasar Baru. Sebaiknya dipaparkan sedikit tentang suasana di Pasar Baru yang ramai dan sesak. Pedagang yang berjualan tidak hanya di toko, tapi juga di pinggir-pinggir jalan. Atau penjelasan tentang Clara yang jago main piano. Kesukaan Clara itu apa? Klasik seperti Chopin, Beethoven, Tchaikovsky, atau Mozart? Atau aliran modern? Alangkah menarik jika dipaparkan apa lagu-lagu favorit Clara. Lagu apa yang membuat Michael terkesan dengan Clara? Sehingga pembaca akan lebih menjiwai kisah cinta ini.

Kisah ini juga menekankan hangatnya persahabatan. Bahwa cinta tidak bisa mengalahkan ikatan persahabatan. Sahabat yang sejati ialah sahabat yang berani menegur dan memperingatkan kesalahan.

Makna dalam novel ini ialah cinta sejati mengalahkan segala hambatan. Mencintai seseorang berarti mencintai segala kekurangannya. Dan segala perbuatan mendapatkan karma sehingga kita harus berusaha untuk tidak menyakiti hati orang lain sehingga terhindar dari malapetaka.


Kisah cintanya romantis dan mengharukan. Untungnya berakhir HAPPY END setelah mengalami keruwetan =)

Terimakasih banyak pada pengarang Sabrina Zee yang memberikan novel berttd ini untuk direview =)

Komentar

  1. Thx, Sisca buat reviewnya hehe... Senang dapat masukannya yang detail banget. Iya, emang saya suka kadang males bikin deskripsi tempat *getok kepala sendiri
    Moga-moga ke depannya saya bisa belajar nulis lagi dengan lebih baik... :D

    BalasHapus
  2. Sama2 ^.^ Ditunggu novel selanjutnya =)

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posting