Review Love in Auckland by Indah Hanaco
Penulis : Indah Hanaco
Penyunting : Donna Widjajanto
Desain sampul : Orkha Creative
Desain isi : Nur Wulan
Desain sampul : Orkha Creative
Desain isi : Nur Wulan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan : 2016
Jumlah halaman : 206 halaman
ISBN : 978-602-03-2809-6
Love in Auckland merupakan salah satu judul novel dalam seri Around the World with love Series. Walaupun berseri, tapi novelnya bisa dibaca terpisah satu sama lain. ^.^
Novel romance bernapaskan religi ini dibuka dengan tabrakan keras yang dialami Duncan Maxwell. Setelah itu, hidupnya tak pernah sama lagi ... Ia harus kehilangan Agatha, kekasih yang sangat dicintainya selamanya. Kecelakaan itu juga merenggut mimpinya... Tapi, ia memperoleh hal yang jauh lebih berharga... imannya.
Duncan menemukan keajaiban di hari ke-67. Ia kembali bersujud kepada Allah Swt. setelah 18 tahun.
Life must go on! Sekarang Duncan bekerja di perusahaan oli daripada menjadi seorang chef.
Kelly Hadid tidak bisa mengerti misteri nasib yang memainkan jalan hidup Katya, sepupunya yang menjadi korban KDRT. Walaupun sekarang Katya sudah menikah lagi dan hidup berbahagia dengan Sebastian, suaminya yang baru. Kejadian KDRT yang menimpa Katya tersebut malah berbekas mendalam di hati Kelly yang sensitif. Ia gamang akan rencana pernikahannya tahun depan dengan Sherwin.
Tentu saja Sherwin yang pemberang, merasa tersinggung dengan ketakutan Kelly akan KDRT. Hal tersebut membuat hubungan mereka berdua memburuk ...
Awww ... profesi Kelly begitu romantis. Bridal consultant! >.<
Beda banget dengan profesi tunangannya, Sherwin yang bekerja sebagai staf hutang.
(Jangan-jangan cinta juga dihutangin...Just kidding! :P)
Kelly sering merasa sensi dengan Sherwin yang ceplas-ceplos.
"Pasangan yang sempurna itu menyerupai kemustahilan." (halaman 7)
Duncan harus patuh pada keinginan ibunya. Dijodohkan dengan Nuke. Benar-benar ala zaman Siti Nurbaya. O.O
Walaupun berjalan dengan lancar, pesta pertunangan Duncan-Nuke tidak semanis cokelat. Karena perasaan cinta Duncan bagai teh tawar.
Duncan memang belum bisa move on dari mantan kekasihnya, Agatha. Sedangkan Nuke? Menggebu bagai jus cabai!
Cara Duncan mencintai seapatis robot. Kayaknya kurang oli ramuan cinta...
Kasihan Nuke ... Cinta yang tak berbalas memang menyedihkan.
Duncan tak pernah menyangka Nuke yang tomboy adalah teman lama Kelly saat SMU.
Romantisme berawal saat Kelly mendapat ajakan berlibur bersama ke New Zealand oleh rekan kerjanya, Cilla. ^.^
Tapi, Kelly dan Cilla bukan hanya berlibur. Mereka akan menghadiri pameran gaun pengantin terbesar se-Asia Pasifik di New Zealand.
Hati Kelly seperti disiram es karena festival tersebut berlangsung selama seminggu dan baru berakhir saat H2 Lebaran. Ia galau. Di satu sisi, ia ingin ber-Lebaran dengan ibu dan kakak-kakaknya, tapi kesempatan emas ini sayang untuk dilewatkan.
Ibu Kelly yang memecahkan dilema festival gaun pengantin tersebut sehingga Kelly jadi berlibur ke New Zealand.
Tapi dilema yang lebih memusingkan Kelly bernama Sherwin yang sepedas cabai jalapeno.
Kalau saat pacaran saja Kelly dan Sherwin sudah adu pedang mulut kayak ikan cucut, bagaimana setelah menikah?
Menurut Kelly, Sherwin makin lama main pemarah dan penuh bom kerikil kecurigaan...
Kelly merindukan masa pacaran mereka ...
"Pergi ke Auckland adalah salah satu keputusanku yang paling pintar."
-Kelly, hal 33.
Kelly merasa gamang dengan pertunangannya. Sherwin dingin dan emosional. Apakah cinta bisa mengatasi perbedaan?
Novel ini juga mengungkap optimisme dan move on setelah gagal menjalani hubungan. Tidak hanya dalam kehidupan sepupu Kelly, tapi juga ortu Duncan.
"Bagaimana rasanya akan menikahi perempuan yang usianya lebih muda 22 tahun?
-Duncan, hal 38
Ayah Duncan, Jerome Maxwell akan menikah lagi di Auckland.
Perceraian ortu, tidak membuat Duncan dan adiknya, Nina kehilangan kasih sayang. ^.^
Seperti profesi masa lalu Duncan, kedua ortu Duncan berprofesi sebagai Chef.
Saking cintanya pada kuliner Indonesia, Jerome memiliki 'Indonesia Cafe', sebuah cafe yang khusus menyajikan kuliner Indonesia.
Ada sate lilit, pempek, dll.
Apa Duncan yang cool, pesimis, dan sulit move on bisa seromantis ayahnya??? O.O
Jodoh memang rahasia Tuhan, tapi bolehlah kita intip-intip sedikit ... O.O Makanya kudu baca novel romance ini ^.^
Novel ini terutama berlatar Auckland, kota yang super dingin ...brrr...
Auckland menyimpan sejuta pesona, misalnya pusat shopping Queen Street.
Ada taman tua yang indah di Auckland Domain. ^.^
Juga ada sekilas budaya Maori.
Bahkan serasa study tour ke Auckland War Memorial di Auckland, New Zealand. ^.^
Baca novel Love in Auckland serasa wisata kuliner di Auckland. Bikin lapar. >.< Main course-nya yummy. 'Beef Wellington in red sauce."
Bayangin rasa cokelat yang meleleh saat menyantap dessert, 'Chocolate Fudge with Hazelnut.'
Calon ibu tiri Duncan, Imogen berkenalan dengan Kelly di bridal fair.
Ternyata orang asing bisa kepo... :p
Imogen penasaran dengan Kelly ...napain sih nonton bridal fair? mau nikah juga?
Pepatah cinta :P
Rasa cinta dan sayang memang tampak serupa, tapi tak sama ...
Berpura-pura cinta itu kejam. Hati bisa langsung stroke cinta ...
Duncan memiliki hobby mulia, mengunjungi rumah jompo. Ia ingin pasangannya memiliki hobby yang serupa. Tapi sebenarnya Duncan melabuhkan cintanya pada siapa? Nuke yang obsesif dan sangat mencintai dirinya atau seseorang yang lain??? Kisah cintanya segiempat.
"Cinta adalah perasaan yang tak bisa dikendalikan, tak bisa dipaksa-paksa."
-Duncan, hal 157
Novel ini memang bikin galau. Aku ingin jitak ninja Duncan yang plinplan!!!
Sedikit kekurangan novel ini ialah kisah cintanya mudah ditebak, tapi twist masa lalu Duncan benar-benar bikin penasaran. =)
PS : Review ini dibuat berdasarkan tweet Baca Bareng #LoveinAuckland yang diadakan oleh pengarangnya, Kak Indah Hanaco dan dikoordinasi oleh Rizki Mirgawati. terima kasih banyak ^.^
reviewnya bagus sekali kak
BalasHapuscara jadi member alfamart