Review The School for Good and Evil by Soman Chainani
My rating : 4 bintang
(skala 5)
Judul : The School for
Good and Evil
Penulis : Soman
Chainani
Penerjemah : Kartika
Sofyan
Penerbit : Bhuana
Sastra (PT BIP)
Terbitan : Desember
2014
Jumlah halaman : 580 halaman
ISBN 10 : 602-249-756-6
/ ISBN 13 : 978-602-249-756-1
Sinopsis :
Sophie bosan akan kehidupannya
yang hambar di Desa Gavaldon. Ia ingin diculik Sekolah Kebaikan sehingga ia
dapat menjadi tokoh dongeng putri cantik yang menikah dengan pangeran tampan.
Sebaliknya, Agatha, sahabat Sophie menentang impian Sophie dan bersikeras
menyelamatkan Sophie sehingga akhirnya mereka berdua diculik! Tapi, bagaimana
jadinya jika Sophie yang cantik dan feminin malah diterima di Sekolah
Kejahatan, sedangkan Agatha yang buruk rupa, seram, suram, benci orang, dan
liar malah diterima di Sekolah Kebaikan?
The School for Good and Evil
merupakan kisah fantasi bertema kebaikan melawan kejahatan dengan latar belakang
sekolah dongeng. Persahabatan. Cinta. Benci. Dendam. Permusuhan. Impian
digambarkan dengan baik sekali dalam kisah ini. Cinta segitiga antara Sophie,
Agatha, dan sang Prince Charming Tedros berakhir dengan tak terduga =)
Penokohan :
Sophie berkarakter kuat, penuh
percaya diri, feminin, sopan, cerdas, tapi manipulatif, picik, pendendam, dan
egois.
Agatha berkarakter pemuram,
penyendiri, pesimis, tapi tenang, cerdas, setia kawan, dan bijak.
Sophie dan Agatha bersekolah di
tempat yang mereka tidak kehendaki. Sophie yang cantik dan cemerlang di Sekolah
Kejahatan. Sedangkan Agatha yang seram bersekolah di Sekolah Kebaikan. Hal ini
seperti kisah dongeng Pangeran dan Pengemis yang bertukar tempat. Walaupun
dalam novel ini, Sophie dan Agatha terpaksa menuruti pilihan Sang Guru yang misterius.
Sekolah Kebaikan dan Kejahatan
mengingatkan akan Sekolah Sihir Hogwarts, terutama pertentangan kebaikan dan
kejahatan antara Asrama Gryffindor dan Slytherin. Tapi, perbedaannya, Sekolah
Kebaikan dan Kejahatan dalam novel ini merupakan sekolah yang mendidik
siswa-siswanya untuk menjadi tokoh dongeng populer (putri, pangeran, monster,
penyihir, hewan transformasi, dayang, dll), baik jahat maupun baik.
Kisah ini juga mengemukakan
tentang Nemesis, malaikat kematian. Yang satu akan bertambah kuat ketika orang
yang menjadi Nemesisnya melemah, dan sebaliknya. Mungkin akan tambah menarik,
jika di akhir kisah diungkapkan bahwa Nemesis sejati sebenarnya adalah diri
kita sendiri, bukan orang lain. Hati
kita hitam dan putih. Baik dan jahat. Seperti prinsip Yin Yang. Keselarasan
terjadi ketika bagian hati yang putih menang dalam perang saudara melawan yang
hitam =)
Lambang angsa di seragam Sophie dan Agatha seperti angsa hitam dan angsa putih dalam pertunjukan balet White Swan ^.^
Sophie benar-benar melambangkan Odil, si penyihir hati yang cantik, penuh passion, dan percaya diri.
Agatha berkesan Odil yang tenang dan penuh pengertian.
Bahkan Tedros benar-benar seperti Pangeran dalam kisah Swan Lake, yang labil dan bingung akan pilihan hatinya! Tapi, tak seperti ciuman sang Pangeran yang mematahkan kutukan Sang Penyihir, ada twist tak terduga tentang ciuman dalam novel ini ...
Sophie benar-benar melambangkan Odil, si penyihir hati yang cantik, penuh passion, dan percaya diri.
Bahkan Tedros benar-benar seperti Pangeran dalam kisah Swan Lake, yang labil dan bingung akan pilihan hatinya! Tapi, tak seperti ciuman sang Pangeran yang mematahkan kutukan Sang Penyihir, ada twist tak terduga tentang ciuman dalam novel ini ...
Kuota kalimat yang menarik :
Kalian baru akan bisa merengkuh
diri kalian yang sejati, setelah kalian menghancurkan jati diri yang kalian
kenal selama ini. (Manley, hal 137)
Kejelekan berarti kau berserah
diri pada kecerdasan. (Manley, hal 137)
Penjahat terbaik membuatmu ragu.
(Raja Arthur, hal 157)
Seorang penyihir tidak pernah
memiliki dongengnya sendiri. (hal 431)
Makna kisah ini :
-Hidup itu pilihan. Walaupun
lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab kita menjadi jahat ataupun
baik, tapi pada akhirnya pilihan tersebut tergantung diri kita sendiri.
-Hidup ditentukan oleh diri
sendiri. Kita yang menuliskan diary hidup kita, bukan orang lain.
-Jahat ataupun baik tidak
tergantung dari penampilan, tapi dari hati.
-Kecantikan akan memancar ketika
merasa bahagia dan percaya diri.
-Sahabat sejati ialah orang yang
selalu ada dalam suka dan duka.
PS : Terimakasih banyak Toko Buku Kupu-kupu dan Penerbit BIP yang memberikan giveaway novel ini ^.^
Arg, seru nih!
BalasHapusiya, ceritanya unik ^.^
Hapusiya penasaran kelanjutannya
BalasHapussudah terbit novel kedua lho di Gramedia ^^ Aku juga belum beli. =) trims ya udah berkunjung ke blog ini ^^
Hapus