Review After D-100 by Park Mi Youn

 My rating : 4 bintang (skala 5)



Judul : After D-100
Penulis : Park Mi Youn
Penerjemah : Putu Pramania Adnyana
Penerbit : Haru
Terbitan : Juni 2013
Jumlah halaman : 382 halaman
ISBN : 978-602-7742-18-5

Sinopsis :
Wanita itu sangat mencintai pasangan hidupnya, tapi ia memutuskan untuk menyerah dan bercerai.
Pria itu mulai mencintai istrinya tanpa menyadari perasaan cintanya. Tapi, ia terlalu takut akan cinta.
D-100 Apa yang akan terjadi pada hari spesial itu dengan keduanya?

After D-100 merupakan kisah cinta yang rumit dalam kehidupan pernikahan pasangan Kang Gyung Hee dan Lee Jung Chul. Problematika pernikahan dituturkan dengan baik sekali. Keretakan pernikahan yang utama timbul dari masalah ketidakpercayaan dan komunikasi yang buruk.

Gaya bahasanya menarik, tidak membosankan, dan dramatis. Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini ialah sudut pandang campuran, yaitu sudut pandang Kang Gyung Hee dan Lee Jung Chul.

Daya tarik utama kisah ini ialah sisi psikologis yang dihadirkan, ketika seorang manusia belajar pasrah menerima takdir dan berusaha membuka diri untuk meraih kembali impian yang hilang. Hidup akan lebih mudah ketika kita bersikap fleksibel dan luwes =)

Penokohan :

Kang Gyung Hee berkarakter kuat, terbuka, emosional, ceria, hangat, penuh percaya diri, pendendam, dan agak materialis.

Lee Jung Chul, suami Kang Gyung Hee yang berkarakter tertutup, melankolis, egois, dingin, kaku, serius, tidak percaya diri, dan rapuh.

Jung Woo, sahabat Kang Gyung Hee yang berkarakter ramah dan penuh perhitungan.

Mina, teman Lee Jung Chul yang cantik dan berkarakter penuh percaya diri dan jutek.

In Sik, pemilik bangunan toko yang berkarakter santai, penuh perhatian, dan cinta damai.

Terdapat satu karakter Kang Gyung Hee yang agak membingungkan. Pengarang menekankan salah satu karakter Kang Gyung Hee ialah lembut, yang merupakan tipe melankolis. Tapi, dalam kisah ini karakter Kang Gyung Hee malah cenderung tipe Sanguin yang agak meledak-ledak. Bahkan kadang bertingkah laku kasar dan pendendam. Mungkin pengarang ingin menekankan, “Semakin cinta, semakin benci!” atau “Hanya seutas benang yang membedakan antara benci dan cinta.” Kang Gyung Hee yang lembut bertransisi menjadi karakter yang keras karena masalah pernikahan yang dihadapinya.


Quote kalimat yang sangat romantis dalam novel ini :

- "Cinta, tidak bisakah kau mengajari tentang hal itu? Karena aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu, tidak bisakah kau yang lebih tahu ini mengajariku?" (halaman 282)

- "Aku tahu aku harus melepaskanmu, tapi aku tidak ingin melepaskanmu. Aku memang tidak punya apa-apa lagi sekarang dan aku juga tidak bisa menahanmu lagi. Hanya saja, rasa tamakku yang kini terus menyerangku." (halaman 283)

- "Aku tahu aku salah dan aku tidak apa-apa jika kau tidak memaafkanku. Tapi, tidak bisakah kau hidup terus bersamaku? Tidak bisakah kau terus berada di sisiku? Aku merindukanmu." (halaman 283)

- "Aku takut ia meninggalkanku karena aku mencintainya." (halaman 311)

- "Rasa cintaku ini telah kehilangan jalannya. Rasa cinta yang terlambat kusadari ini kini tidak mempunyai tempat tujuan dan hanya melayang ke sana kemari." (halaman 312)

- "Aku mencintaimu. Mencintaimu. Mencintaimu. Aku tidak menyangka bahwa kata ini begitu berharga. Namun, aku tahu jika kata ini tidak ada gunanya meskipun kutuliskan ratusan kali di sini." (halaman 316)

- "Rasa cinta yang susah payah kutemukan ini akan kubuang begitu saja demi dirimu. Aku mencintaimu." (halaman 334)

- "Aku ingin menangis, entah mengapa aku terus menyesali hal ini. Aku semakin teringat akan kesalahanku dan kehangatan hatimu. Dia, seandainya dia sepertiku. Seandainya hatinya seperti hatiku, seandainya seperti itu, aku berharap dia kembali lagi padaku. Karena aku telah menyiapkan tempat kosong di hatiku untuknya." (halaman 342)

Kisah cinta yang mengharukan dan wajib dibaca untuk memahami bahwa sebenarnya tidak ada masalah yang tidak dapat terpecahkan =)


Komentar

Popular Posting